Darlis Desak Evaluasi Kebijakan Pendidikan untuk Penguatan Pendidikan Karakter
TEKAPEKALTIM – Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, mendesak agar Kementerian Pendidikan, Dinas Pendidikan, dan seluruh pemangku kepentingan segera mengevaluasi kebijakan pendidikan yang ada dan merumuskan langkah-langkah yang lebih tegas dalam memperkuat pendidikan karakter di sekolah-sekolah.
Menurutnya, tanpa penguatan pendidikan karakter yang serius, kecerdasan intelektual siswa hanya akan menghasilkan individu yang rapuh dan tidak siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Darlis menyatakan bahwa pendidikan karakter harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam sistem pendidikan. Ia menilai bahwa selama ini, sistem pendidikan di Indonesia lebih berfokus pada pencapaian akademik semata, sementara pembentukan karakter siswa sering kali diabaikan.
“Kecerdasan intelektual yang tinggi tanpa didukung dengan karakter yang kuat akan menciptakan generasi yang mudah rapuh dalam menghadapi persoalan hidup,” ujar Darlis.
Sebagai contoh, ia mengkritik bagaimana banyak sekolah yang lebih menekankan nilai ujian dan prestasi akademis, sementara nilai-nilai moral seperti disiplin, empati, dan tanggung jawab sering kali terlupakan.
“Pendidikan karakter harus menjadi pondasi utama, bukan hanya sebagai pelengkap. Tanpa itu, kita hanya mencetak individu yang pintar secara akademik tetapi tidak siap menghadapi dinamika sosial dan moral di luar sekolah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Darlis mendesak agar kebijakan yang ada segera dievaluasi dan diperbaharui, dengan penekanan pada pendidikan karakter yang mengintegrasikan sikap dan nilai-nilai luhur dalam setiap aspek pembelajaran.
Dia menilai, pendekatan yang terlalu berorientasi pada angka dan prestasi akademik saja tidak akan menciptakan generasi bangsa yang tangguh.
Ia juga menambahkan bahwa pendidikan karakter harus menjadi bagian dari seluruh sistem pendidikan, bukan hanya disampaikan melalui mata pelajaran tertentu, melainkan juga melalui interaksi antar siswa, cara pengajaran guru, serta budaya sekolah yang mendukung nilai-nilai moral.
“Jika kita ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga siap menghadapi tantangan kehidupan, maka penguatan pendidikan karakter harus menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan,” tambah Darlis.
Darlis berharap kebijakan pendidikan yang akan datang dapat menciptakan keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kekuatan karakter, agar generasi yang lahir dari sistem pendidikan Indonesia dapat lebih siap dan tangguh menghadapi tantangan zaman. (Raf/ADV DPRD KALTIM)
Tinggalkan Balasan