TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Ekti Imanuel Dorong Peningkatan SDM untuk Meningkatkan IPM di Kubar dan Mahulu

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel. (TEKAPEKALTIM/Raf).

TEKAPEKALTIM – Berdasarkan data terbaru, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kutai Barat tercatat sebesar 74,76, sementara Mahakam Ulu berada di angka 70,79 dua angka terendah di antara sepuluh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim).

Rendahnya IPM ini lebih dari sekadar angka, namun juga mencerminkan keterbatasan yang signifikan dalam hal akses pendidikan, layanan kesehatan, dan kesejahteraan sosial, yang membuat kedua daerah ini tertinggal dibandingkan wilayah lainnya.

IPM yang rendah di Kubar dan Mahulu menjadi isu utama yang perlu segera mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah provinsi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, mengungkapkan bahwa perbaikan kualitas hidup masyarakat di kedua kabupaten tersebut hanya dapat dicapai jika ada upaya serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, yang merupakan dua aspek penting dalam pengembangan SDM.

Ekti menekankan bahwa meskipun pembangunan infrastruktur fisik di Kaltim semakin pesat, perhatian terhadap kualitas manusia terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan harus menjadi prioritas utama.

“Pembangunan yang berkelanjutan harus dimulai dengan investasi pada manusia. Kalau infrastrukturnya bagus, tetapi masyarakatnya tidak sehat dan terdidik, pembangunan itu tidak akan optimal,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

Sebagai langkah konkret, pemerintah provinsi melalui program “Gratispol” yang menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan gratis, telah berusaha untuk memperbaiki keadaan. Namun, Ekti mengingatkan bahwa program ini harus lebih merata dan benar-benar menjangkau daerah-daerah yang paling membutuhkan, seperti Kubar dan Mahulu.

“Gratispol harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah-daerah dengan IPM rendah ini, bukan hanya di daerah yang sudah maju,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga berencana membangun fasilitas pendidikan unggulan dan rumah sakit di kedua kabupaten tersebut. Dengan adanya infrastruktur pendidikan yang berkualitas, diharapkan generasi muda di Kubar dan Mahulu dapat bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional.

Proyek pembangunan rumah sakit, yang sudah mulai mempersiapkan lahan seluas 20-30 hektar, juga diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan di daerah yang masih terbelakang ini.

Namun, Ekti mengingatkan bahwa pembangunan fisik semata tidak cukup. Pemimpin daerah harus lebih peka terhadap kebutuhan dasar masyarakat, bukan sekadar mengejar proyek-proyek yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan riil mereka.

“Pemerintah daerah harus melihat IPM ini sebagai acuan utama dalam setiap rencana pembangunan, bukan hanya fokus pada proyek fisik yang belum tentu menyentuh inti masalah,” tegas Ekti.

Dalam jangka panjang, peningkatan kualitas SDM di Kutai Barat dan Mahakam Ulu menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.

Jika tidak ada upaya yang maksimal untuk memperbaiki akses pendidikan dan kesehatan, kedua kabupaten ini berpotensi terus tertinggal, meskipun berada di tengah kekayaan alam Kaltim.

Dengan fokus yang tepat pada pembangunan manusia, Kubar dan Mahulu dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk maju bersama dengan daerah lainnya di provinsi ini. (Raf/Adv Dprd Kaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini