TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Agus Suwandy Tegaskan 100 Hari Awal Pemerintahan Gubernur Kaltim sebagai Masa Konsolidasi dan Perencanaan

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Agus Suwandy. (Dok.TEKAPEKALTIM/Raf).

TEKAPEKALTIM – Setelah resmi menjabat selama 100 hari, Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi fase krusial yang tidak hanya soal pencapaian program, tapi lebih pada bagaimana mengelola transformasi birokrasi dan membangun tata kelola pemerintahan yang responsif. Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Agus Suwandy, menyoroti besarnya tekanan yang melekat pada periode awal ini.

“Masyarakat dan publik tentu berharap ada perubahan cepat, namun faktanya 100 hari pertama lebih banyak menguji kemampuan pemerintah dalam mengelola perubahan struktural,” katanya, Selasa (27/5/2025).

Menurut Agus, fase ini adalah ujian manajemen perubahan dimana para pemimpin harus mengharmonisasikan visi baru dengan budaya kerja yang telah lama ada.

“Ini pekerjaan berat yang memerlukan ketekunan dan strategi matang agar tidak terjadi kegagalan yang bisa berdampak pada kelangsungan kebijakan,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa ekspektasi untuk hasil instan selama periode ini perlu disikapi dengan realisme. Banyak kebijakan penting seperti pendidikan gratis masih berada dalam tahap penyusunan sistem dan regulasi. Sebab, percepatan tanpa persiapan matang justru bisa menimbulkan masalah lebih besar di kemudian hari.

Agus pun memperingatkan bahwa waktu 100 hari hanyalah permulaan. Pengukuran keberhasilan yang lebih valid baru dapat dilakukan setelah pemerintah memasuki tahap implementasi program dalam beberapa bulan ke depan.

“Tantangan terbesarnya adalah bagaimana birokrasi lama yang sudah mapan mampu beradaptasi dengan visi pemerintahan baru tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik,” kata Agus.

Di tengah tekanan waktu, DPRD berperan sebagai pengawas agar proses transformasi tetap pada jalur yang benar dan kebijakan dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat.

“Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa transformasi birokrasi adalah proses yang butuh waktu dan kesabaran,” pungkas Agus. (ADV DPRD KALTIM/Raf).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini