TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Kaltim Diminta Tidak Pasif Hadapi Peluang Wisata Besar Seiring Hadirnya IKN

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi. (TEKAPEKALTIM/Raf).

TEKAPEKALTIM — Semakin dekatnya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi momentum penting yang tak hanya menyangkut aspek pemerintahan, tetapi juga membuka peluang besar di sektor lain, terutama pariwisata.

Dorongan agar Kaltim tidak sekadar menjadi penonton dalam perubahan besar ini datang dari Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi.

Ia menilai, jika potensi wisata di Kaltim tidak digarap secara serius dan profesional, maka daerah ini akan kehilangan kesempatan emas untuk menjadi tujuan wisata unggulan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

“Kehadiran IKN menjadikan Kaltim sorotan dunia. Sudah semestinya kita menyambutnya dengan kesiapan total, termasuk di sektor pariwisata,” tegas Subandi, Kamis (1/05/2025).

Dalam pandangannya, pengembangan pariwisata tidak cukup hanya mengandalkan keindahan alam semata. Dibutuhkan infrastruktur yang memadai, layanan yang berkualitas, serta pengelolaan yang berorientasi pada pengalaman wisatawan.

Ia juga menyinggung pentingnya menciptakan destinasi baru yang inovatif dan relevan dengan selera wisatawan modern.

“Jangan hanya puas dengan yang sudah ada. Kita perlu menghadirkan destinasi yang segar dan menarik. Inovasi adalah kunci agar Kaltim tidak tertinggal,” ujarnya.

Subandi menekankan bahwa keindahan alam, kekayaan budaya, dan keunikan lokal Kaltim akan menjadi sia-sia bila tidak ditangani dengan tata kelola yang baik.

Ia mendorong Dinas Pariwisata dan pelaku industri wisata untuk bergerak lebih aktif, termasuk dalam melakukan promosi secara digital dan kolaboratif.

“Kita butuh strategi yang menyeluruh. Mulai dari perbaikan fasilitas, pelatihan SDM pariwisata, hingga pemasaran yang kreatif. Ini bukan hanya soal menarik wisatawan, tapi juga soal membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal,” katanya.

Kedepannya, Ia mengingatkan bahwa kesiapan menghadapi IKN harus menyeluruh dan inklusif. Pariwisata, menurutnya, bisa menjadi wajah yang memperkenalkan Kaltim kepada dunia.

“Bukan hanya istana yang akan dilihat orang saat IKN berdiri, tapi juga bagaimana daerah ini hidup dan berdenyut lewat pariwisatanya. Itu yang harus kita persiapkan mulai sekarang,” tutup Subandi. *Kaltim Diminta Tidak Pasif Hadapi Peluang Wisata Besar Seiring Hadirnya IKN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini