Samsun Soroti Pembangunan IKN, Jangan Abaikan Pelestarian Budaya dan Bahasa Daerah
TEKAPEKALTIM – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim( memang membawa optimisme besar dalam bidang ekonomi dan infrastruktur. Namun di tengah gegap gempita pembangunan fisik, muncul kekhawatiran akan terpinggirkannya aspek budaya lokal.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, menegaskan pentingnya keseimbangan antara pembangunan material dan pembangunan manusia, termasuk perlindungan terhadap identitas budaya masyarakat setempat.
Samsun menilai bahwa pembangunan seharusnya tidak hanya berfokus pada bangunan, jalan, dan fasilitas megah, melainkan juga pada penguatan jati diri masyarakat lokal.
Ia menyebut, bahasa daerah merupakan bagian penting dari kekayaan budaya yang harus dijaga eksistensinya di tengah transformasi wilayah Kaltim menjadi pusat pemerintahan nasional.
“Jangan sampai kita terjebak hanya membangun fisik. Kita juga harus membangun manusianya. Salah satu unsur penting dari pembangunan manusia adalah menjaga budaya dan bahasa daerah yang menjadi identitas masyarakat kita,” ujarnya.
Menurut Samsun, bahasa daerah bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga merepresentasikan sejarah panjang, nilai-nilai kearifan lokal, dan kebanggaan kolektif masyarakat Kaltim.
Ia mengingatkan, derasnya arus migrasi ke wilayah IKN berpotensi menimbulkan pergeseran budaya, dan tanpa kebijakan pelestarian yang serius, bahasa daerah bisa tergeser oleh dominasi budaya luar.
Politisi dari PDI Perjuangan ini juga mendorong agar pelestarian bahasa daerah tidak berhenti pada retorika atau seremoni kebudayaan semata.
Pemerintah daerah, menurutnya, perlu menyusun strategi konkret mulai dari integrasi bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan, dukungan terhadap komunitas budaya, hingga pemanfaatan media digital untuk dokumentasi dan promosi bahasa lokal.
“Bahasa daerah harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekadar kenangan atau simbol masa lalu. Kalau kita tidak bertindak sekarang, kita akan kehilangan satu unsur penting yang membentuk karakter Kaltim,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan tokoh adat, untuk memastikan bahasa daerah tetap diwariskan secara aktif kepada generasi muda.
Bagi Samsun, keberhasilan pembangunan IKN tidak hanya ditentukan oleh kemajuan fisik, tetapi juga sejauh mana budaya lokal tetap hidup dan mendapat tempat di tengah perubahan zaman. (Raf/ADV DPRD KALTIM)
Tinggalkan Balasan