TEKAPE KALTIM

Jendela Informasi Kita

Yonavia Tegaskan Digitalisasi Tanpa Literasi Hanya Akan Melahirkan Kerentanan Baru

Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yonavia. (Dok.TEKAPEKALTIM/ Araa).

TEKAPEKALTIM – Di tengah percepatan transformasi teknologi yang merambah hampir seluruh sektor, dunia pendidikan dituntut untuk tak sekadar mengejar digitalisasi, tapi juga memastikan bahwa proses tersebut aman, inklusif, dan berkelanjutan. Namun, bagaimana kesiapan daerah dalam menghadapi era ini, khususnya dari sisi keamanan dan literasi digital.

Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yonavia, menilai bahwa pembangunan pendidikan digital tidak cukup hanya dengan menyediakan perangkat dan jaringan internet. Ia menekankan perlunya pendekatan menyeluruh, mulai dari edukasi literasi digital hingga penguatan sistem keamanan siber yang menyertai proses digitalisasi tersebut.

“Digitalisasi pendidikan harus berjalan beriringan dengan pemahaman yang kuat tentang keamanan jaringan. Tanpa penguatan sisi literasi dan keamanan, lembaga pendidikan kita hanya akan menjadi sasaran empuk serangan siber,” ujar politisi PDI Perjuangan itu. Kamis (24/4/2025).

Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap rendahnya kesadaran keamanan digital di lingkungan pendidikan, terutama di daerah. Menurutnya, meski perangkat digital telah banyak tersedia, pemanfaatan yang tidak aman bisa membuka celah serius bagi kebocoran data dan gangguan operasional.

“Kita bukan hanya bicara soal data siswa atau nilai akademik, tetapi juga soal menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan,” lanjutnya.

Yonavia menilai bahwa solusi terbaik harus melibatkan sinergi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, kata dia, harus diarahkan pada peningkatan kapasitas SDM, penguatan sistem digital yang tahan terhadap serangan, serta penyusunan regulasi yang melindungi hak privasi dalam dunia pendidikan.

“Pendidikan digital bukan tren sesaat. Ini bagian dari masa depan bangsa. Dan untuk itu, kita butuh sistem yang kokoh dan tangguh, bukan yang asal ada,” tegasnya.

Ia pun mengajak semua pihak untuk tidak hanya mengejar kecepatan transformasi digital, tapi juga membangun kedalaman dalam pemahaman dan perlindungan terhadap risiko dunia maya.

Yonavia menilai, hanya dengan cara inilah Kalimantan Timur dan Indonesia secara umum bisa menyiapkan generasi yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga bijak dan tangguh dalam menghadapinya. *Araa (ADV DPRD KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini